5.14.2011

AKREDITASI (A), MA MA`ARIF BALONG DIBANJIRI KEGIATAN

Zaman beralih musim bertukar. Tidak ada sesuatu pun yang tetap, semuanya akan berubah. Perubahan terjadi berkat usaha-usaha yang dilakukan. Tanpa usaha keras Ma Ma`arif Balong tidak akan menyandang status terakreditasi A. Dengan status terakreditasi A sekarang, mampukah Ma Ma`arif Balong mempertahankan dan bersaing dengan sekolah lain?

Madrasah Aliyah Ma`arif Balong Ponorogo tidak kenal lelah. Dengan memiliki rasa tidak kenal lelah itu akhirnya Madrasah ini telah terakreditasi A. Rasa tidak kenal lelah sudah melekat pada jiwa guru-guru dan staf Madrasah ini, dengan statusnya sekarang maka Ma Ma`arif Balong akan berupaya lebih keras mempertahankan prestasinya dan bersaing dengan sekolah lain.

Untuk mempertahankan prestasi dan bersaing dengan sekolah lain, yang dilakukan Ma ini sama halnya dengan usaha untuk mendapatkan status akreditasi A yaitu dengan berusaha lebih keras dan mengadakan berbagai kegiatan yang menunjang Madrasah lebih berkompetensi serta menciptakan siswa yang berprestasi. PMR misalnya, kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa Ma Ma`arif Balong kelas X dan kelas XI Senin, 28 Februari 2011 bertempat di kampus Ma Ma`arif Balong. Dalam kegiatan PMR ini siswa diwajibkan memiliki tujuh prinsip dasar kepalangmerahan yang dikenal dengan nama “7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional”, yakni kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan. Dengan memiliki 7 Prinsip Dasar Palang Merah maka siswa Ma Ma`arif Balong akan melakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Kegiatan PMR ini merupakan salah satu segudang kegiatan yang ada di Ma Ma`arif Balong. Kegiatan lain yang mendukung adalah diterbitkannya buletin AL~MA`ARIF. Buletin AL~MA`ARIF diterbitkan pertama kali oleh Ma Ma`arif Balong pada bulan Agustus 2010 yang bertujuan untuk memberikan motivasi pada siswa dalam mngembangkan bakatnya dalam bidang jurnalistik. Dengan bulletin siswa dapat meluapkan ide atau gagasannya melalui sebuah tulisan yang memikat hati pembaca dan memiliki nilai estetika. Hal ini terbukti dengan munculnya karya siswa dalam menulis cerpen dan puisi di bulletin tersebut. Adanya bulletin itulah siswa akan semakin percaya diri dengan bakat yang dimilikinya.

Melihat salah satu siswanya memilki bakat menulis, Ma Ma`rif tidak tinggal diam. Maka Ma ini langsung mengadakan seminar pelatihan jurnalistik. Pelatihan jurnalistik diadakan Ma Ma`arif Balong pada Sabtu, 5 Februari 2011 dengan narasumber ibu Peni Nurhidajati, S. Pd salah satu dosen di STKIP PGRI PONOROGO sekaligus sebagai kepala sekolah SD Immersion Ponorogo. Pelatihan jurnalistik ini mengajak siswa untuk menulis sebuah berita yang baik dan menjadi seorang wawancara yang handal. Dalam pelatihan tersebut siswa terlihat antusias dan bersemangat sekali. Terlihat ketika ibu Peni mengajak siswa bernyanyi disela-sela penyampaian materi untuk menghilangkan kejenuhan sejenak. Dengan pelatihan jurnalistik inilah Ma Ma`arif Balong dapat menciptakan siswa yang siap untuk terjun langsung dalam bidang jurnalistik dan menjadi seorang jurnalis yang hadal.

Setelah mengikuti pelatihan jurnalistik dan mendapat ilmu tentang hal menulis, siswa langsung berlomba-lomba meluapkan idenya dengan tulisan yang bernilai esteika sehingga muncul dalam bulletin AL~ MA`ARIF. Dengan semangat yang tinggi dari siswa itulah Ma Ma`arif Balong meluncurkan Buletin AL~ MA`ARIF yang kedua. Bulletin yang kedua ini diterbitkan bulan Maret 2011 kemarin yang menuliskan berbagai berita, artikel, resensi, cerpen, dan puisi-puisi karya siswa. Ini menunjukkan bahwa siswa Ma Ma`arif Balong berprestasi dan berkompetensi.

Berbeda halnya dengan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja). Bila bulletin mengembangkan bakat dalam menulis maka KIR ini menciptakan siswa yang berproduktif. KIR ini mengajak siswa khususnya kelasa X dan XI Ma Ma`arif Balong untuk menghasilkan pupuk alami. Ibu Eny Purwanti salah satu guru di Madrasah ini selaku pembimbing mengajak siswa memanfaatkan sampah organic menjadi brang yang bermanfaat. Kegiatan KIR ini dilakukan setiap satu bulan sekali, siswa dibantu pembimbing mengumpulkan sampah organic (daun kering dan daun basah) sebagai bahan untuk dijadikan pupuk alami dengan cara memotong sampah organic tersebut. Setelah pemotongan, sampah itu diberi air, aktifator (Em 4)dan kemudian dimasukkan dalam composer. Siswa setiap harinya harus mengamati suhu, bila dibawah 5o derajat maka harus dibalik dan dibeikan tambahan activator. Dalam beberapa hari kompos akan membusuk. Barulah kompos yang membusuk itu dikeringkan dan diayak, maka jadilah pupuk alami buatan siswa Ma Ma`arif tersebut.

Untuk melakukan kegiatan tersebut, siswa harus memiliki kedisiplinan. Kedisiplinan itu diperoleh siswa ketika mengikuti Pelantikan Penegak Bantara pada Sabtu, 29 Januari 2011 di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri dengan peserta seluruh siswa kelas X dan XI Ma Ma`arif Balong dan Bapak Sujianto sebagai pembinanya. Kegiatan dalam Bantara diantanya; kemah safari, lintas medan, simulasi penyelamatan korban gempa bumi dan tanah longsor, haling rintang, praktik SAR darat, udara, dan air, unian SKU dan terakhir adalah upacara pelantikan upacara. Adapu tujuan pelantikan bantara ini untuk mendidik siswa agar membudayakan kedisiplinan dalam segala hal, mengenal lingkungan dan berusaha menyesuaikan sebagaimana lambang gerakan pramuka, melatih siswa untuk mandiri, dan mendidik supaya siap dalam belajar dan berkarya. Dengan memilki sikap disiplin itulah nanti siswa dapat mengembangkan bakat, miatnya untuk dapat berkarya sehingga bermanfaat bagi orang lain dan dapat menghasilakan sesuatu tepat pada waktunya.

Kegiatan-kegiatan di atas merupakan usaha Ma Ma`arif Balong untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menciptkan siswa berprestasi, siswa yang mampu berkarya, berkualitas, berproduksi, serta yang lebih penting menciptakan siswa yang berguna bagi bangsa dan negara. Dengan sederet kegiatan itu pula Ma Ma`arif mampu untuk bersaing dengan sekolah lain dan mampu untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih. Amiin.