Puisi



Geguritan:
SEKAR PUCUNG

Murid iku
kudu bekti lan mituhu
Pituturing dwija
Sabarang reh ngati-ati
Tata krama empan papan katindakna

Marang ibu
Nyuwun berkah lang pangestu
Muga den parengna
Samubarang kang kaesthi
Teguh mulya urip tentrem lan raharja

Bapa iku
Pangayoman kang satuhu
Padha ngabektiya
Agung sawabe sayekti
Suka harja teguh hayu lan wibawa


Geguritan:
PANCASILA SAKTI

By Sujianto

Dipun enget heh pra mudha sami
Ywa katungkul suka pari suka
Nora prayoga dadine
Yen sira nedya njunjung
Darajating bangsa lan nagri
Yen ngajab manggya mulya
Kanthi hangenak-enak tuhu
Kudu wani lara lapa
Indonesia tan larang ditohi pati
Pantes den labuhana

Nora udur tan migunani
Adu argumentasi kang slenca
Kaadilan mati dadine
Tindak tanduk mya ngawur
Kanyatan kang kapirsani
Ing madyaning pariwara
Si sugih gumuyu
Kang mlarat tetep kasrakat
Wicaksana adil warata tan kaeksi
Krana ngumbar angkara murka

Titi wanci sami mikukuhi
Mikuat jejeging catur saka
Guru nagri kang tlatahe
Subur makmur misuwur
Ye,ku Pancasila kinanthi
UUD Papat Lima
NKRI luhur
Myang Bhinneka Tunggal Ika
Pancasila tumuli dadi
Napasing bangsa kita



PERISTIRAHATAN TERAKHIR

Redup awan memecah bumi
Tiupan angin membawa mimpi
Sebuah nama telah terukir
Di sebuah batu nisan ini
Jasad yang penuh dosa
T’lah terbaring tak bernyawa
            Di sini tempat terakhir kita
            Peristirahatan terakhir t’lah datang
            Kehidupan dunia telah tiada
            Akan tiba saat yang paling
Mendebarkan…..
            Saat dimana kita dimintai
            Pertanggungjawaban…
            Atas semua perbuatan
            Yang sudah kita lakukan
Nampak raut wajah kebingungan
Kegelisahan berkecamuk dalam hati
Sambil menunggu giliran menghadap Tuhan
Dalam hati kita bertanya-tanya
Surga atau neraka kah tempat
Yang pantas kita terima….

                                                                                    By
                                                                                    Puji Lestari
                                                                                    XII-B / 910


SEBUAH HARAPAN

Semilir angin di pagi hari
Menyambut datangnya sang mentari
Menembus nuansa dingin pagi
Menambah keceriaan di hati
            Panas terik datang menyengat
            Kumelangkah dengan semangat
            Demi mencapai satu tujuan
            Tuk meraih satu impian
Oh… Tuhan
Pedih perih tlah kurasakan
Ku terguling pada batu jalanan
Hanya demi satu harapan
            Bila kiranya kau berikan aku waktu
            Hanya satu yang kuharap darimu
            Sebutir pasir kan kutampung
            Hingga datang waktu yang kutunggu
            Hasil dari jerih payahku

By
Ita Purwasih


CITA-CITA HATIKU
Embun di pagi hari
Yang dihiasi sinar mentari
Membawaku menuju semangat pagi
Dalam meraih cita-cita hati
            Ilmu yang akan kucari
            Yang slama ini masih kujalani
            Bukan hanya sekilas mimpi
            Melainkan sebuah harapan yang pasti
Angan-angan yang tinggi
Menumbuhkan semangat sebuah inspirasi
Dalam menggali potensi
Mewujudkan sebuah motivasi
            Oh, Tuhanku…
            Ridloilah aku
            Berikanlah petunjuk bagiku
            Dalam menimba ilmu


DOA UNTUK AYAH
Ayah…
Kau mencari nafkah untuk keluarga
Untuk mencukupi semua kebutuhan keluarga
Kau tak pernah lelah
Walau harus bekerja membanting tulang
            Tubuhmu yang hitam legam
            Terbakar panasnya matahari
            Tulangmu yang kuat
            Membuktikan bahwa
            Kau pekerja keras
Tubuhmu yang dulu gagah perkasa
Sekarang tinggal tulang dan kulitnya
Matamu pun sekarang mulai rabun
Karena termakan oleh banyaknya usia
            Ya Alloh…
            Aku mohon panjangkanlah usianya
            Karena aku belum dapat membahagiakannya
            Aku masih hanya bisa menyusahkannya
            Dan karena aku belum sanggup
            Kehilangan dia untuk selamanya

By
Retno


SIMPUL HATI
Terkembang kuncup yang berkatup
Pada mentari yang mengintai rumah
Begitu tergugah
Hilanglah resah
Yang sedari dan selama waktu menjarah
            Hati seakan tergenangi
            Oleh embun yang deras menghujani
            Tengadah aku dalam simpul yang menawan
            Saat menatap ronamu yang bercahaya
            Yang menjadi pelita untuk hatiku
            Yang remang ini…
            Kasih…
            Terima kasihku untukmu
By
Fatimah



WAKTU
Terkadang waktu berhenti
Tuk beri kesempatan bernafas
Pada jiwa-jiwa yang sesak terhimpit
            Namun kadang waktu berlari
            Hingga tak mampu terkejar
            Berputar cepat menggelinding jauh
Waktu….
Dengannya kita habiskan hidup
Dengan desahan nafas yang mengalun
Berputar jauh
Merubah peradaban
Mengganti pandangan
Mengajarkan sendirian
Jalani waktu tanpa pegangan
            Waktu…
            Yang tak dapat berputar kembali
            Yang tak mungkin terulang
            Dan merubah yang pernah tercatat
By
Fatimah


BUNDA
Bunda…
Betapa besar jasa-jasamu
Sembilan bulan kau mengandungku
Kau pertaruhkan nyawa tuk kehadiranku
Tak pernah lelah kau membimbingku
Tuk jadi mutiara di hatimu
            Bunda…
            T’lah habis kata-kataku
            T’lah kering air mataku
            T’lah letih semua tenagaku
            Tuk membalas  sgala jasamu
Ya Alloh….
Ampunilah bundaku
Bahagiakanlah dia…
Sebagaimana dia telah membahagiakanmu
Bunda….
Saat ada dan tiada…
Dirimu kan s’lalu di hatiku

By
Fatqul Jannah


SESAL
Sahabatku…
Andaikan hari itu aku tak membuatmu luka
Mungkin….
Persahabatan ini tak berakhir sia-sia
Aku tak ada di sampingmu saat kau menderita
Aku tak datang menghapus air matamu
Saat kau menangis karena terluka
Aku sadar…
Karna kesalahanku aku melukaimu
Kata-kataku mungkin sering menyayatmu
Sahabatku….
Aku minta maaf jika selama ini
Aku tak mampu menjadi sahabat sejatimu
Aku tak mampu menjaga hati dan perasaanmu
Mungkin namaku tak lagi ada di hatimu
Bibirmu tak mau lagi menyebutku sebagai sahabatmu
Kini hanya penyesalan yang hadir di setiap mimpiku
Tapi aku yakin suatu hari semua terulang lagi
Karena ini hanyalah cobaan bagi persahabatan sejati
By
Nurhidayati




TANGISKU UNTUK AYAH
Dimana kasih sayangmu
Dimana rasa rindumu
Dimana semua itu
Sedari kecilku, hingga besarku
Tak pernah sedikit pun kurasakan kasih sayangmu
Bagaimana semua itu aku dapatkan
Sejak lahirku pun kau tak pernah mendekat kepadaku
Tak pernah menimangku apalagi menciumku
Kau malah pergi meninggalkanku
            Ayah…
            Dengarkanlah tangis batinku ini
            Dengarkanlah tangis rinduku ini
            Dengarlah tangisku untukmu
            Dengarlah, oh, ayah…
Ayahku…
Tahukah engkau
Betapa rindunya anakmu ini
Betapa besar harapanku tuk bertemu
Pernahkah kau merasakan
Tangisan batin anakmu ini
            Ayah…
            Anakmu selalu menantimu
            Anakmu selalu menunggumu
            Dan selalu merindukan
            Kehadiranmu untukku di sini
            Semoga Tuhan
            Mempertemukan kita
            Suatu saat nanti


KAULAH SEGALANYA
Guru…
Kaulah cahaya hidup kami
Kau selalu memperhatikan kami
Mendidik dan mengajar kami
Tanpa sedikitpun rasa lelah di dalam hati
            Tanpa semua jasa-jasamu
            Kami tak mungkin seperti ini
            Engkau begitu berharga untuk kami
            Sampai pengakhiran jaman nanti
Kami sadar akan ini
Tatkala banyak kesalahan kami
Kau tak sedikit pun pernah membenci
Bahkan meninggalkan kami
            Kami akan berusaha slalu
            Menjadi anak terbaik untukmu
            Terima kasih kami ucapkan untukmu
            Demi membalas budi baikmu

By
Siti Munawarah

DERITAKU
Ya Allah, ya Tuhanku…
Inikah yang dinamakan cobaan hidup?
Tiap hari merasakan pedih
            Sepertinya hidupku tak ada artinya lagi
            Aku seperti sampah berarti
            Hidupku sunyi
            Penuh dengan kegelapan
            Yang di depanku hanyalah rintangan
Oh Tuhanku…
Berikan petunjuk-Mu
Hanya pada-Mu tempatku mengadu
Dalam derita ini aku seorang diri
Kosongnya hati ini
Tiada siapa pun yang menemani
            Wahai Tuhanku…
            Rasanya ku ingin pergi tuk selamanya
            Entah kenapa dan kemana
            Asalkan jauh dari derita
Hamba-Mu ini mohon berikan petunjuk-Mu
Untuk menempuh hidupku
Yang Engkau kehendaki
Menuju jalan yang Engkau Ridloi

By
Siti Nurhasanah